Senin, 23 Januari 2012

Proposal Metodologi Penelitian - Kuantitatif

Pengaruh Kondisi Jalan Terhadap Keterlambatan


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Transportasi merupakan kebutuhan yang dianggap bagi setiap individu, Sistem transportasi pada suatu negara berkembang sering dijumpai ketidak seimbangan antara  demand dan  supply, ini dikarenakan kurangnya informasi untuk perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, ini disebabkan oleh beberapa hal seperti, keterbatasan biaya dan waktu. Informasi diperlukan untuk mengetahui pola pergerakan yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi pergerakan saat ini atau dimasa yang akan datang dengan lebih akurat dan dalam waktu serta biaya relatif murah.[1] Dengan semakin beragamnya kendaraan dan tingginya kebutuhan ekonomi sebagian orang melakukan dengan segala cara dalam memperoleh tingkat kemakmuran yang tinggi, pola pikir seperti itu akan selalu ada di setiap individu, Indonesia sebagai Negara berkembang dengan tingkat kependudukan yang tinggi, memiliki keadaan yang cukup memperihatinkan.
Teknologi semakin mudah untuk diperoleh sehingga timbul pada masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan teknologi yang ada dengan salah satunya semakin berkembangnya alat transportasi yang terus menerus berkembang  seperti mobil dan motor (terlepas dari umum atau pribadi) dengan mudahnya akses memperoleh alat transportasi tersebut dan keadaan ini menjadi sugesti bagi berubahnya kebutuhan dan pola pikir masyarakat terhadap tindakan ekonomi individu dalam proses penghematan, oleh karenanya kendaraan menjadi solusi bagi masyarakat dimasa sekarang ini, sehingga menyebabkan over population  kendaraan yang ada sehingga menimbulkan kemacetan.  Data BPS menyebutkan penigkatan volume kendaraan di setiap tahunnya dengan sebagai berikut :

 
Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2002-2008[2]
Tahun
Mobil Penumpang
Bis
Truk
Sepeda Motor
Jumlah
2002
3 403 433
714 222
1 865 398
17 002 140
22 985 193
2003
 3 885 228
  798 079
 2 047 022
 19 976 376
 26 706 705
2004
 4 464 281
  933 199
 2 315 779
 23 055 834
 30 769 093
2005
 5 494 034
 1 184 918
 2 920 828
 28 556 498
 38 156 278
2006
6 615 104
1 511 129
3 541 800
33 413 222
45 081 255
2007
8 864 961
2 103 423
4 845 937
41 955 128
57 769 449
2008
9 859 926
2 583 170
5 146 674
47 683 681
65 273 451
Sumber :  Kantor Kepolisian Republik Indonesia
Dari tabel diatas, dapat dilhat bahwa volume kendaraan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara signifikan, hal ini dapat dikatakan sebagai penyebab kemacetan, kemacetan itu menjadi sebuah dampak negatif bagi mereka yang ada dan mengalami keadaan tersebut, kemacetan sendiri adalah sebuah situasi dimana terhentinya kendaraan di lalu lintas jalan di karenakan jumlah kendaraan yang terlalu banyak.
Mahasiswa adalah salah satu pelaku transportasi dengan bagaimana seorang mahasiswa mengalami kemacetan di perjalanan, akan terlihat bahwa pengalaman kemacetan mengakibatkan keterlambatan dalam menjalani aktivitas  yang ada dengan berbagai perbedaan jarak di setiap orang,  membuat berbagai spekulasi tentang bagaimana keadaan seseorang mahasiswa tentang konsentrasinya dalam menjalani perkuliahan.
Permasalahan mengenai tingginya jumlah alat tranportasi menarik perhatian peneliti untuk mengetahui lebih lanjut seberapa besar hubungan antara, kemacetan dengan menjalani kegiatan belajar mahasiswa dalam memahami perkuliahan.

Permasalahan
Masalah mulai timbul setelah semakin tertekannya biaya ekonomi dalam tranportasi untuk perhitungan biaya sehari-hari  Keadaan ini memaksa munculnya banyak kendaraan yang hadir mengisi jalan, tidak diimbangi dengan kondisi jalan yang ada.
Dengan terbatasnya kondisi jalan yang ada menimbulkan kemacetan yang cukup mengganggu, mengapa tetap dijalani meski jalan itu macet, jawabnya adalah karena tujuan yang di tuju adalah sama, dengan demikian penumpukan kendaraan terjadi dalam satu waktu.
Dalam hal ini masalah utamanya terletak pada dampak dari kemacetan bagi mahasiswa dengan tingkat kehadiran serta konsentrasi mahasiswa dalam menghadapi perkuliahan dikarenakan keadaan jalan yang macet, melalui uraian yang ada dengan melihat keadaan pengalaman mahasiswa dengan kemacetan, terjadi ketidaksesuian dalam pola perilaku mahasiswa sosiologi pembangunan ’09 dalam melakukan kegiatan belajar pada khusususnya, maka akan muncul pernyataan pertanyaan : “sebarapa kuat pengaruh kemacetan dijalan yang dialami mahasiswa dengan tingkat konsentrasi mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar ?”
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menjelaskan hubungan sebuah pengalaman kemacetan terhadap  pola belajar dalam memahami perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta Program Studi Sosiologi Pembangunan Reguler ’09.
Signifikasi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan keadaan dimana pengaruh kemacetan menjadi sebuah kendala bagi mahasiswa. Penjelasan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah kota dalam mengatasi problematika kemacetan di setiap wilayah, sehingga optimalisasi, efektifitas, dan ketepatan waktu dalam melakukan kegiatan dapat tepat pada sasaran.

Tinjauan Pustaka

Kondisi jalan  : melihat bagaimana kapasitas kendaraan dan keadaan jalan yang ideal
Penelian yang berkaitan dengan kemacetan ini sangat relevan dengan penerapan teknik jalan raya yang di tulis oleh Clarkson H. Oglesby dan R. Gary Hicks. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana keadaan jalan, pelaku kepemilikan kendaraan, dalam perilakunya di jalan raya. Dalam penelitian ini di jelaskan mengenai bagaimana tipe ideal yang harus dibuat agar tidak timbul keadaan yang tidak di inginkan (contohnya : kemaceten itu sendiri).
Arus atau volume lalu lintas pada suatu jalan raya diukur berdasarkan jumlah kendaraan yang melewati titik tertentu selama selang waktu tertentu.[3] Kemacetan ini muncul ketika kondisi jalan tidak memungkinkan untuk terus melaju di kareanakan kondisi ruang yang padat, implikasi dari hal ini adalah berubahnya tingkat pelayanan serta kondisi dalam lalu lintas transportasi.
Peran disini menyangkut tiga faktor antara pemerintah dan polantas sebagai pengontrol dan pemantau dan juga masyarakat sebagai penggunanya. Pelaku pengontrol dan pemanatau disini bertindak memeriksa dan mencoba mencari solusi atas problem yang ada di jalan. kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna jalan merupakan dua faktor yang mempunyai pengaruh besar tehadap penerapan serta tujuan terpeliharanya sebuah ketertiban.
Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan kuisioner tentang bagaimana sebuh kemacetan yang dialami pengguna jalan, lalu wawancara dengan beberapa tokoh yang terjun langsung di bidang transportasi, dengan studi tinjauan pustaka sebagai bahan dari wawancara yang mendalam.

Konsentrasi Serta Daya Pikir
Buku yang di tulis oleh Jean Marie Stine, buku ini berusaha menjelaskan bagaimana dalam sebuah konsentrasi memiliki kekuatan daya pikir yang mempengaruhi keadaan psikis seseorang yang terganggu keadaan pikirannya. teknik memberikan sebuah metode pembelajaran agar dapat mudah di tangkap dan di ingat oleh pikiran sehingga kendala yang ada di jalan saat itu tidak menjadi sebuah tekanan bagi mahasiswa.
Daya pikir yang menjadi acuan merupakan faktor penting bagi keadaan kegiatan belajar sehingga peneliti melihat bahwa sebuah keadaan itu menjadi keharusan untuk menjadi solusi atas keadaan mahasiswa dalam menyiasati keadaan yang sebelumnya terjadi yang berupa kemacetan.
Dapat ditarik garis besar dari buku ini menjelaskan bagaimana kesamaan ini ada dalam penelitian terletak pada isu yang diangkat yaitu kesulitan daya pikir dalam mengingat dalam kegiatan belajar mahasiswa. Peneliti juga mengangkat tentang keadaan sebenarnya kondisi jalan yang di alami mahasiswa dalam perjalanan yaitu sebuah kemacetan.

Kondisi Psikologis Individu
Dalam menghadapi keadaan di jalan tidak menutup kemungkinan terjadi sebuah tekanan psikis pada mahasiswa tersebut dalam buku manajemen emosi di lihat bahwa keadaan itu akan mempengaruhi faktor-faktor yang ada pada pola tindakan pada individu, dengan melihat berbagai dimensi. Dimensi tersebut adalah dimensi emosional, stress dan kecemasan.
Dimensi stress, stress adalah stimulus atau situasi yang mengancam kesejahteraan individu.[4] stress dalam hal ini menggambarkan sebagai kekuatan yang menimbulkan tekanan-tekanan dalam diri, stres menurut Clonninger mengemukakan stress adalah keadaan yang membuat tegang yang terjadi seketika ketika seseorang mendapat tantangan dan hambatan .
Dimensi emosional, emosi  menurut James (Purwanto dan Mulyono,2006) adalah keadaan jiwa yang menampakan diri dengan suatu perubahan pada tubuh. Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya.[5]  Pada indikatornya emosi dibagi menjadi dua bagian sisi yaitu positif dan negatif, namun lebih di tekankan pada keadaan emosional yang positif.
Dimensi Kecemasan, priest mengatakan cemas adalah keadaan yang dialami ketika berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Jadi dalam buku ini menjelaskan bagaimana keadaan psikis seseorang dalam aspek kegiatan belajar dan sebuah pengalaman kemacetan, kecemasan menjadi sebuah kajian yang akan di teliti oleh peneliti.
Unit analisa ini dalam telaah kepustakaan ini menyangkut secara fisik individu dalam melakukan kegiatan belajar mahasiswa di perkuliahan serta memberikan solusi penting bagi kegiatan meningkatkan konsentrasi mahasiswa dalam keadaan apapun namun khususnya pada tindakan belajar tersebut.

Kerangka Konsep 

Kondisi Jalan Raya
Volume kendaraan yang terus bertambah serta tidak di imbanginya kondisi jalan yang kurang memadai, kesadaran pengemudi dan melihat dari segi efektifitas yang ada. Dilantas menebutkan tingginya volume ekonomi disebabkan oleh faktor ekonomi dan keadaan ruas jalan yang kurang memadai.
Jika dikaitkan dengan perturan di Indonesia definisi ruang tranportasi pada UU Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 Pasal 19[6] :
  Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan: 
1.       fungsi dan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan Jalan dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
2.       daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi Kendaraan Bermotor.
                Penelitian ini lebih lanjut memfokuskan pada upaya pencarian pola pikir yang terjadi jika kemacetan itu dialami, dengan melihat dari segi metode pembelajaran dan kondisi perjalanan di saat mahasiswa datang ke kampus, jika seseorang mengatakan bahwa konsentrasi dalam pernerimaan pelajaran itu bisa di terima. Dengan kata lain, pengalaman kemacetan itu bisa di ukur tingkat kebenarannya.

Metode Pembelajaran
Jika melihat sebuah kemacetan maka akan terlihat bahwa tidak terjadinya kenyamanan di ruang tersebut, dengan asumsi pengaruh pada tindakan psikis dari mahasiswa tersebut, jika metode itu salah digunakan maka tidak ada, peneliti mencoba mengkaitkan bagaimana yang di katakana Stine dalam bukunya mengatakan tentang “mengoptimalkan daya pikir adalah sebuah kebutuhan akan penigkatan pikiran, seperti dinyatakan konsultan bisnis Everette Dennis. Jelas akan ada peluang pekerjaan dan keuangan yang lebih baik. tetapi kesempatan besar lainnya akan lenyap dari tangan orang-orang yang gagal memanfaatkan sumber-sumber mental mereka semaksimal mungkin.”[7] Hal ini berusaha diterapkan dan dikembangkan menjadi lebih baik dengan definisi metode pembelajaran mahasiswa sebagai acuan dalam menghadapi sebuahpengalaman kemacetan di perjalanan.

Kondisi Psikologis
Dalam sebuah situasi belajar ada beberapa Kondisi pembelajaran yang baik adalah dengan mengoptimalkan tekanan mental setelah terjadinya pengalaman kemacetan tersebut, kondisi tersebut tidak mengalami gangguan ataupun tekanan, deskripsi tentang bagaimana karakteristik dimensi yang baik adalah[8] :
-          Kekuatan Belajar
-          Kekuatan Mengingat
-          Kekuatan Membaca
-          Kekuatan Mendengar
-          Kekuatan Berfikir
Kondisi ini menjadi  paparan konsep dimana keadaan tersebut menjadi tolak ukur dalam kondisi psikologis mahasiswa dalam pola belajar jika keadaan mereka dalam kondisi mengalami kemacetan dan hadir dalam kuliah pembelajaran, hal ini menjadi kajian peneliti yang akan di lakukan.

Identifikasi Variable Penelitian

 Variable Independen Pengalaman Kemacetan 

Variable independen dalam penelitian ini adalah sebuah pengalaman mahasiswa dalam kemacetan, hal ini bukan hanya mengacu pada kendaraan yang digunakan, melainkan pada proses daya tahan keadaan tersebut. Untuk melakukan penelitian ini maka peneliti menggunakan dimensi kondisi Jalan raya dan faktor volume kendaraan. Oglesby dan Hick menjelaskan keadaan jalan yang terbagi dari beberapa dimensi, yaitu Capacity Defined, Speed-volume-capacity, dan Level of Service [9] :
1.       Capacity Defined
Melihat bahwa keadaan kondisi jalan menjadi faktor penting dalam pengelolaan jalan sehingga kemungkinan untuk terjadinya macet akan berkurang. Untuk lebih mendalam dalam operasionalisasi konsep peneliti membuat kalimat yang mudah dimengerti seperti  :
-          Maximum besarnya kapasitas yang menunjukan volume maksimum yang dapat ditampung jalan pada keadaan lalulintas yang bergerak lancar tanpa terputus.
-          Melihat kendaraan dengan kondisi jalan melalui periode tertentu.

2.       Speed-volume-capacity
Mahasiswa melihat bahwa kondisi perjalanan memberikan pengaruh yang kuat terhadap keadaannya agar lebih dimengerti maka  peneliti membuat kalimat yang lebih mudah dimengerti seperti :
-          Mahasiswa merasa bahwa keberadaan kendaraan menumpuk menjadi faktor dalam permasalahan kapasitas kendaraan.
-          Mahasiswa merasa bahwa penumpukan itu memberikan feel kontribusi terhadap kecepatan dalam ketepatan waktu dalam menghadiri perkuliahan.

3.       Level of Service
Mahasiswa menganggap volume kendaraan yang muncul adalah proses pelayanan kondisi lalulintas terhadap keadaan jalan yang mempengaruhi kecepatan kendaraan. Untuk mempermudah peneliti memberikann keterangan :
-          Mahasiswa melihat kondisi jalan yang menajadi tolak ukur fasilitas jalan yang dilaluinya
-          Mahasiswa meyakini keadaan jalan tersebut telah dibentuk sedemikian rupa dimaksud untuk pembangunan berkelanjutan.

Variabel Dependen (Proses Belejar Dengan Tingkat Konsentrasi)
Variabel dependen disini adalah tingkat konsentrasi mahasiswa, dimana arti konsentrasi merupakan tingkat ukur mahasiswa dalam memahami metode pembelajaran. Triantoro menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan psikis seseorang, peneliti mefokuskan pada dimensi[10] :
-          Emosi, berupa ekspresi mahasiswa yang mengarah pada keadaan belajar mahasiswa itu dengan memberikan idikator berupa :
§  Emosi Positif atau afek positif
§  Emosi Negatif atau afek negatif

-          Kecemasan, hal ini berupa ketidaktepatan yang menjadi sebuah ekspresi dan memberikan tekanan terhadap mahasiswa dalam proses belajar, peneliti memberikan beberapa indikator tentang kecemasan ini peneliti memfokuskan pada reaksi yang di timbulkan berupa :
§  Reaksi Emosional
§  Reaksi kognitif
§  Reaksi fisiologis

-          Stres, ini merupakan keadaan yang dimana menempati level paling tinggi, keadaan psikis ini dipengaruhi faktor-faktor yang sebelumnya, peneliti memfokuskan ini juga pada sebuah reaksi berupa :
§  Reaksi Psikologis
§  Reaksi Fisiologis
§  Reaksi Proses Berfikir 

Hubungan antar variabel
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengalaman kemacetan yang terjadi di perjalanan menuju tempat kuliah dan bagaimana keadaan mahasiswa tersebut setelah sampai di tujuan. Variable dependen dalam penelitian ini adalah tingkat konsentrasi dalam mennjalani perkuliahan, dimana arti tingkatan berarti fokus dan tidak fokusnya dalam menjalani perkuliahan.
Pengalaman terhadap kemacetan berkaitan erat dengan pola tindakan invidu tersebut dalam bentuk konsentrasi, hubungan antar variable ini bersifat asimertis, hubungan asimetris. Pola hubungan asimetris (searah)menunjukan bahwa suatu variabel lainnya namun tidak sebaliknya.[11]

Model Analisis
                Dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, dibentuk model sebagai berikut :
Tingkat Konsentrasi Belajar
 
Pengalaman Kemacetan

 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               


Hipotesis Analisis
1.       Jika semakin tinggi kemacetan yang dihadapi, semakin rendah tingkat konsentrasi mahasiswa dalam proses belajar.
Operasionalisasi Konsep
Konsep
Variabel
Dimensi
Indikator
Kategori
Skala
pengalaman kemacetan
















keadaan jalan
Capacity Defined










Speed-volume-capacity










Level of Service

-          Maximum besarnya kapasitas yang menunjukan volume maksimum yang dapat ditampung jalan pada keadaan lalulintas yang bergerak lancar tanpa terputus.
-          Melihat kendaraan dengan kondisi jalan melalui periode tertentu.

-          Mahasiswa merasa bahwa keberadaan kendaraan menumpuk menjadi faktor dalam permasalahan kapasitas kendaraan.
-          Mahasiswa merasa bahwa penumpukan itu memberikan feel kontribusi terhadap kecepatan dalam ketepatan waktu dalam menghadiri perkuliahan.

-          Mahasiswa melihat kondisi jalan yang menajadi tolak ukur fasilitas jalan yang dilaluinya
-          Mahasiswa meyakini keadaan jalan tersebut telah dibentuk sedemikian rupa dimaksud untuk pembangunan berkelanjutan.

Baik

Sedang

Buruk
Ordinal
Proses Belejar
Tingkat Konsentrasi
Emosi





Kecemasan




Stres
§  Emosi Positif atau afek positif
§  Emosi Negatif atau afek negatif

§  Reaksi Emosional
§  Reaksi kognitif
§  Reaksi fisiologis

§  Reaksi Psikologis
§  Reaksi Fisiologis
§  Reaksi Proses Berfikir

Tinggi

Netral

Rendah
Ordinal


Metode Penelitian
                Sebuah penelitian ilmiah memiiki proses dari urutan dan tahap-tahap yang beruntun. Sangat penting dilakukan dalam penelitian ini dengan suatu kajian epistemologis. Metode penelitian ini menggunakan urutan serta tahapan-tahahapan guna menemukan kebenaran dalam suatu penelitian. Hal ini menekankan pada beberapa teknik penelitian yaitu : (1) desain, metode, corak penelitian (2) subyek penelitian (3) metode pengumpulan data, dan (4) metode analisa data. Metode ini menggunakan informasi dengan metode face to face interview dan menetapkan rumusan masalah atas populasi yang ingin di teliti, kemudian teknik penarikan sampel apa yang akan di pakai, dan teknik pengumpulan data apa saja yang akan digunakan dalam penelitian.
Pendekatan Penelitian
Dalam hal ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survey berupa kuisioner.  Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik.[12] Dengan metode ini maka dikatakan sebagai suatu paradigm positivis dalam penelitian dengan asumsi bahwa hukum diterapkan dengan tegas dan logis. Keudian dari segi logika penelitian, peneliti menggunakan logika deduktif yang menghubungkan teori-teori yang dirumuskan dengan fakta dan mencari gejala serta hubungan yang menjadi variabel, sehingga nantinya menemukan sebauah generalisasi.
Peneliti menggunakan pendekatan tersebut dikarenakan penelitian ini menunjukan untuk menguji teori yang ada dengan variabel yang sudah ada. Peneliti ingin melihat hubungan antara dua variabel yaitu sebuah pengalaman kemacetan dengan tingkat konsentrasi belajar dengan judul “Hubungan Pengalaman Kemacetan dengan Konsentrasi Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Sosiologi Pembangunan”

Jenis Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi beberapa dimensi penelitian yaitu berdasar pada tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu penelitian, dan teknik pengumpulan data penelitian.

1.       Berdasarkan tujuan

Penelitian ini merupakan penelitian Eskplanatif. Dikatakan demikian karena dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial yang terjadi. Topik yang menjadi acuan dalam penelitian ini sudah diketahui dan telah memiliki gambaranyang jelas. Penelitian ini di tunjukan untuk menjelaskan hubungan antara kemacetan dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa di perkuliahan.

2.       Berdasarkan Manfaat

Penelitian ini merupakan penelitian dasar termasuk pada penelitian terapan karena dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik (rekomendasi konkret) dengan jenis penelitian mengenai dampak sosial terhadap variabel yang ada dan melihat efektif atau tidak mengenai pengujian dilapangan.

3.       Berdasarkan Dimensi Waktu

Peneliitian yang akan dilakukan ini berdasarkan dimensi waktunya digolongkan pada penelitian satu waktu (cross-sectional), karena penelitian ini dilakukan di satu universitas dan pelaksanaannya dalam waktu yang singkat.

4.       Berdasar Pada Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif, dengan menggunakan teknik survey research, yakni dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis yang telah di susun dalam uisioner dan wawancara tatap muka (face to face) kepada responden mahasiswa di kampus. Data primer didapatkan dengan instrument kuisioner dan pedoman berupa wawancara. Selain itu, di lakukan juga pengumpula data dengan jenis sekunder yaitu dengan pengumpulan literatur buku, jural, junal elektronik tersusun dalam bentuk dokumen atau arsip dari instansi yang berkaitan. Data sekunder digunakan untuk menganalisis keadaan di lapangan dengan menurut data-data yang telah ada. Hal ini guna utuk validitas dan reabilitas penelitian yang dilakukan. Dengan demikian data sekunder dapat saling melengkapi dan memperkuat bukti lapangan dalam penerapan penelitian penelti.

Unit Analisis

                Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Keterkaitan dalam topik penelitian ini maka unit observasi penelitian adalah Universitas. Universitas yang dimaksud adalah mahasiswa mereka yang menagalami sebuah keadaan kemacetan dalam perjalanannya. Mahasiswa terdiri atas mahasiswa Sosiologi Pembangunan. Kemudian tingkat konsentrasi yang dimaksud adalah proses belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan tanpa atau dengan kemacetan.

Populasi Penelitian

                Populasi penelitian ini dilihat sebagai populasi dalam statistik, dikatakan demikian karena pengertian akan populasi statistic dengan populasi yang berarti penduduk berbeda. Populasi dalam arti statistik merupakan keseluruhan unsure-unsur yang akan di teliti, sedangkan sampel adalah himpunan bagian dari suatu himpunan yang disebut populasi.[13] Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang di ambil dengan prosedur yang telah di tentukan.

1.       Isi

Penelitian ini menggunakan populasi yang berupa seluruh mahasiswa sosiologi pembagunan dari berbagai angkatan yang masih aktif menjalani perkuliahan dalam kegiatan belajar, yang dalam perjalanannya mengalami kemacetan. Dilihat bagaimana suatu hubungan dalam keadaan kemacetan dengan pemahahaman dalam belajar. Alasan yang diperlukan untuk pembuktian adalah bahwa keadaan mahasiswa memiliki beban tangug jawab terhadap pelajatan dan sudah memiliki klasifikasi tentang pengetahuan yang cukup mengenai pengaruh dari kemacetan dalam tingkatan konsentrasi belajarnya.

2.       Cangkupan

Cangkupan disini adalah wilayah universitas dengan mahasiswa Sosiologi Pembagunan dari angkatan 2006-2010, yang ada di universitas Negeri Jakarta.

3.       Waktu

Waktu yang digunakan untuk merumuskan populasi adalah pada waktu melakukan penelitian, yaitu pada tanggal 20 Maret sampai dengan 1 April 2011.

Teknik Penarikan Sampel

Pada penelitian ini mengenai pengalaman kemacetan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa, menggunakan teknik sampel probabilita (probability sampling) dengna sampel acak sederhana dengan membuat kerangka sampel yang pencatatannya sudah di acak, diberikan nomer, dan memilih responden dengan menggunakan tabel angka random atau dengan undian.

Teknik Analisis

Dalam hal ini, teknik dalam menganalisis data menggunakan analisis bivariat, dengan analisis ini dapat di teliti dan melihat bahwa ada atau tidaknya hubungan antar variabel tersebut dan dilihat pula seberapa kuat hubungan di antara kedua variabel tersebut. Pengalaman kemacetan dinyatakan sebagai variabel independen, dan tingkat konsentrasi belajar di nyatakan sebagai vaariabel dependen.
Hubungan antar variabel tersebut di teliti dengan menggunakan uji berupa statistik sebagai penentu arah dari sifat hubungan dan kuat hubungan variabel tersebut. Untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut, data-data yang ada dikumpulkan dan di olah menggunakan SPSS (statistical package for social science). Tingkat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini oleh peneliti adalah skala ordinal dengan menggunakan skala ini, objek yang menjadi penelitian memiliki tingkatan. Pengalaman kemacetan dan konsentrasi belajar masing masing di beri opsi tingkatan berupa tinggi dan rendah, teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis bivariat, yang dimana analisis tersebut di lakukan terhadap kedua variabel.


[1] Jurnal Teknik Sipil, Pengaruh Penjadualan keberangkatan pada jam sibuk terhadap kinerja jaringan jalan dengan perataan sebaran aktivitas dalam pengembangan model stue, Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Pancasila, hlm :189
[3] Clarkson H. Oglesby, R. Gary Hicks, Teknik Jalan Raya,Translate : Purwo Setianto, Jakarta : Erlangga. 1999. Hlm: 268

[4] Triantoro Safaria, Nofrans Eka Putra, Manajemen Emosi: Panduan Mengelola Emosi, Jakarta :Bumi Aksara. 2009, hlm: 27

[5] Ibid, hlm: 11
[6] Undang-undang Republik Indonesia Nomor  22  tahun  2009,  Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
[7] Jean Marie Stine, Mengoptimalkan Daya Pikir. Alih Bahasa : Dian Pramesti Bahar, Pustaka Delapratama: Jakarta. 1999.
[8]  Ibid, Hal : XXI
[9] Clarkson H. Oglesby, R. Gary Hicks, Teknik Jalan Raya,Translate : Purwo Setianto, Jakarta : Erlangga. 1999. Hlm: 272
[10] Triantoro Safaria, Nofrans Eka Putra, Manajemen Emosi: Panduan Mengelola Emosi, 2009, Jakarta : Bumi Aksara
[11] Modul Metode Penelitian Sosial Universitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 2001. Hlm: 26
[12] Lukas S. MusiantoPerbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian.Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/management/. 26 Maret 2011, di akses 12.38
[13] WIm van Zanten, statistika untuk Ilmu-Ilmu Sosial. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama)

---
Mau Download versi Word nya .. ?

1 komentar: